Minggu, 18 Desember 2011

Vamdrac Island - Chapter 7


Vamdrac Island
Chapter 7
First Enemy First Battle

          “Graaawwlll!!!” suara monster yang sangat keras dan terdengar jelas. “Kreesakk!” suara semak-semak terdengar. Dan akhirnya sang monster pun muncul dihadapan mereka berdua.
          “Hah!? Hanya 2 ekor makanan ringan? Ini tidak cukup!” kata monster yang terkejut.
          “Makanan ringan? Apa maksudmu? Kau mau memakan kami?!” tanya Fyro.
          “Kata Markus ada makanan enak dan lezat yang akan mendatangi hutan ini. Sudah aku cari-cari kemana-mana, tapi hanya bertemu kalian?! Ini sungguh tidak memuaskan!” kata monster yang mengomel.
          “Markus? Maksudmu Markus Vamplark?!” tanya Reiga yang terkejut dengan perkataan monster tersebut.
          “Itu bukan urusan kalian! Aku sudah benar-benar kelaparan! Akan kumakan kalian!” Teriak sang monster yang tak sabar memakan mereka berdua.
          “Brraaakk!!” suara hentakkan tangan. Monster itu mencoba membunuh mereka berdua dengan cara menginjak dan menghantam mereka dengan tangan sang monster. Namun, berkali-kali sang monster mencoba menyerang mereka, tetap saja Fyro dan Reiga lebih gesit sehingga dapat menghindari serangan sang monster.
          “Apa kita akan terus berlari seperti ini, kak? Cepat atau lembat pasti kita juga akan mati!” Kata Reiga sambil berlari dari kejaran sang monster.
          “Diamlah! Jangan hanya mengomel saja! Cobalah cari ide untuk keluar dari hutan ini!” kata Fyro yang mulai emosi.
          “Ya tapi bagaimana?! Kita saja baru ketempat ini 15 menit yang lalu. Kita tidak tahu lebih jelas dan rinci tentang seluk beluk hutan ini!” kata Reiga yang mencoba menjelaskan.
          “Hm…kau benar! Kita sudah benar-benar terjebak!” kata Fyro yang mulai panik.
          “Hei! Jangan coba-coba lari dariku! Kalian berdua tidak akan pernah bisa lolos dari kejaranku!” Teriak sang monster yang masih mengejar dari belakang.
          Lalu tiba-tiba ada seseorang didepan mereka sedang berdiri membawa sebuah pedang dan tampak tidak asing lagi.
          “Hah? Apa aku tak salah lihat?! Dia kan…” kata Reiga yang belum memotong kata-katanya.


to be continue...

Vamdrac Island - Chapter 6


Vamdrac Island
Chapter 6
Scream Forest

          Setelah mereka berdua meninggalkan Kolam Air Suci, mereka segera menuju gunung sebelah timur untuk membasmi para drakula.Didepan mereka telah terpampang jelas hutan besar yang sunyi dan gelap.Di dalam peta, hutan itu bernama “Scream Forest”. Entah kenapa hutan itu bernama Scream Forest, mungkin disana ada banyak jeritan atau semacamnya,
          “Kak, hutan itu sangat menyeramkan, apakah kita akan masuk kesana? Kuharap itu perkataanku tak benar.” Tanya Reiga dengan perasaan was-was.
          “Hm…tapi sayang sekali perkataanmu itu benar, Reiga! Kita akan masuk hutan itu, karena tidak ada jalan lain menuju gunung timur selain melewati hutan misterius itu.” Jawab Fyro dengan mantap.
          “Apa?! Kita akan masuk kesana?! Aku tak yakin kita bisa keluar dari hutan itu.” Kata Reiga yang sangat kaget dengan jawaban kakaknya.
          “Apa maksudmu tidak dapat keluar dari hutan itu?Kita akan tetap hidup sampai kita bisa terbebas dari pulau terkutuk ini!”Teriak Fyro yang marah dengan adiknya yang berpikiran pesimis.
          “Baiklah kalau kakak memaksa, aku akan ikut kakak kemanapun kakak mau pergi.” Kata Reiga dengan perasaan terpaksa.
          “Tenanglah! Kakak akan selalu menjagamu. Kakak yakin kita pasti bisa keluar dari pulau ini!” kata Fyro yang menenangkan adiknya.
          Lalu mereka masuk kedalam hutan.Ketika pertama kali mereka meletakkan kaki, hawa dan auranya seakan berubah drastis.Bulu kuduk tiba-tiba merinding.Hawanya terasa sangat dingin hingga menusuk jantung.Semakin masuk kedalam hutan, semakin terdengar jelas suara jeritan yang entah darimana asalnya.
          “Kak, apa yang aku bayangkan sebelumnya terjadi juga!” kata Reiga yang agak takut.
          “Seperti namanya, Scream Forest. Hutan ini benar-benar sangat mengerikan, suara jeritan itu tidak membuatku takut, hanya saja membuatku semakin penasaran dengan hutan ini.” Jelas Fyro yang mulai merasakan keanehan hutan.
          “Aaaaaaaarrggh…!!!” tiba-tiba suara jeritan melengking itu keras sekali. Sangat beda dengan suara jeritan-jeritan sebelumnya.
          “Suara jeritannya sangat keras, telingaku tak kuat menahannya!” kata Fyro.
          “Iya kak, suaranya sangat menusuk telinga!” teriak Reiga.
          Aura didalam hutan semakin berubah.Hawa semakin dingin.Kegelepan menghantui mereka.Dan tiba-tiba tidak hanya suara jeritan yang mereka dengarkan.Suara Monster pun terdengar jelas.Hentakan kakipun juga terdengar mendekat.Dekat dan semakin mendekat.
          “Suara hentakan kaki itu semakin dekat kak! Ini benar-benar mimpi yang sangat buruk.” Kata Reiga yang sangat panik.
          “Iya, aku semakin penasaran siapa yang telah menghentakkan kaki itu!” kata Fyro yang sangat penasaran.
          Dan suara hentakkan kaki terasa berada diradius 200 meter dari mereka berdua. Suara semakin dekat dan dekat dan…


to be continue...

Vamdrac Island - Chapter 5


Vamdrac Island
Chapter 5
“Petunjuk Dari Ksatria Misterius”

       “Siapa kau?” Teriak Fyro kepada seorang ksatria misterius.
          “Ya! Kau siapa? Bagimana bisa kau keluar dari mata air itu?” Tanya Reiga.
          Namun ksatria itu diam dan tak menjawab pertanyaan mereka berdua, sehingga Fyro dan Reiga semakin penasaran dengan ksatria tersebut.
          “Hei! Kenapa kau diam? Sebenarnya apa tujuanmu datang kesini?” tanya Reiga dengan suara yg lebih keras.
          Tiba-iba ksatria itu menjawabnya dengan suara yang berat dan keras, “Kalian berdua! Apa yang kalian inginkan dari tempat ini? Kalian berusaha menghancurkan tempat ini? Apakah kalian adalah bagian dari drakula-drakula itu?
          “Drakula? Apa maksudmu dengan drakula?” tanya Fyro dengan sangat penasaran.
          “Jangan berpura-pura kalian! Aku sudah tahu kalau kalian ini adalah seorang drakula!” ksatria itu mulai marah.
          “Aku mulai bingung dengan perkataanmu! Apa maksudmu dengan menganggap kami seorang drakula?” tanya Reiga.
          “Hah? Kalau kalian bukan drakula, lalu kalian apa?!” ksatria misterius mulai bingung.
          “Kami bukan drakula, kami adalah manusia. Kami baru saja terdampar dari pulau ini” Reiga menjelaskan.
          “Omong kosong! Tak akan ada manusia yg dapat masuk wilayah ini! Kecuali...” Ksatria memotong pembicaraannya.
          “Kecuali apa?”Fyro bertanya-tanya.
          “Kecuali kalau kalian adalah Angel & Devil yang telah diutus untuk membasmi para dracula!” jelas Ksatria.
          “Apa maksudmu Angel & Devil?” tanya Reiga.
          “Ambil air suci dikolam itu dan bawa untuk mengalahkan para dracula!” perintah Ksatria.
          “Aku benar-benar tak tahu maksudmu, tapi baiklah!” gumam Fyro
Lalu Fyro dan Reiga menuju ke sebuah kolam dan mengambil air yang ditaruhnya kedalam sebuah botol.
          “Pergilah ke gunung sebelah timur sana untuk mengalahkan raja drakula!” perintah Ksatria.
          “Baik! Terima kasih atas petunjukmu! Setidaknya kami melakukan sesuatu yang menantang” kata Reiga.
          “Hati-hatilah!Akan banyak dracula yang akan menghadang kalian berdua!” teriak Ksatria.
Lalu mereka berdua berangkat menuju ke gunung sebelah timur untuk membasmi para Drakula yang telah membawa teror pulau itu.Dengan bekal keberanian dan tekat, mereka berjuang untuk melindungi pulau yang tak misterius itu.


to be continue...

Vamdrac Island - Chapter 4


Vamdrac Island
Chapter 4
Danau Holy Tear

          Setelah Sebastian pergi lagi, Fyro dan Reiga segera makan. Setelah makan siang mereka selesai, Fyro dan Reiga mencoba melihat peta yang mereka dapatkan tadi pagi. Mereka mencoba menebak dimana mereka sekarang berada. Di peta tersebut terlihat gambar yang sangat aneh. Banyak sekali simbol-simbol aneh yang terdapat dalam peta tersebut.
          “Hei, apa kau mau keluar dari sini dan berjalan-jalan sebentar untuk menelusuri tempat ini? (Sambil menunjukkan sebuah simbol didalam peta tersebut)” Tanya Fyro.
          “Ya, mungkin kita tak hanya diam ditempat ini terus. Kita harus keluar!” jawab Reiga dengan semangat yang membara.
          “Baiklah jika kau setuju, ayo kita berangkat. Tempat itu adalah tempat terdekat dari sini.” Kata Fyro yang tak sabar segera berangkat.
          Dengan berbekal beberapa snack, mereka bertekad menuju sebuah tempat yang tak mereka kenal itu. Ya, tempat itu memang tak jauh dari goa yang mereka tempati tadi. Sekitar 15 menit mereka berjalan, mereka akhirnya sampai.
          “Fuiihh...!!! Akhirnya sampai juga. Perjalanan lumayan jauh ternyata” Reiga berpendapat.
          “Apa...?!!! Kau sudah lelah?! Kau memang pecundang! Baru segini saja kau sudah merasa letih seperti itu.” Kata Fyro yang menghardik Reiga.
          “Ya, maaf kak. Tapi aku memang sudah sangat lelah.” Protes Reiga.
          “Kau kan baru saja makan siang! Ditambah lagi kau tadi makan banyak sekali. Bagian kakak saja kau ambil.” Kata Fyro yang semakin emosi.
          “Hah! Sudahlah! Kapan kita masuk dan menyelidiki tempat itu jika kita terus bertengkar seperti ini! Kata Reiga yang mulai bosan dengan pertengkaran mereka.
          “Oh iya, gara-gara memarahimu aku sampai lupa tujuan kita datang kesini. Ya sudah, ayo kita segera masuk dan menyelidiki tempat misterius itu!” Kata Fyro yang emosinya mulai reda.
          Mereka segera masuk dengan perasaan was-was dan jantung yang dag-dig-dug. Tempat itu seperti hutan kecil. Tempat yang dikelilingi pohon-pohon yang jumlahnya tak banyak dan pohonnya pun tak tinggi-tinggi. Ketika pertama kali mereka masuk, tempat itu sangat gelap. Tapi setelah mereka masuk lebih jauh lagi, mereka menemukan mata air yang sangat jernih dan sangat suci.
          Disana terdapat papan yang bertuliskan “Danau Holy Tear”. Tempat itu sangat indah, dan mata airnya pun sangat menyegarkan. Tiba-tiba dari mata air itu muncul seorang ksatria yang membawa dua buah senjata. Fyro dan Reiga sangat kaget dengan kemunculan ksatria itu yang munculnya secara tiba-tiba dari dalam mata air itu.

to be continue...